Djoko Soesatyo:
ABSURDNYA E-TOLL
ABSURDNYA E-TOLL
Harusnya E-Toll bagian dari pilihan, bukan kewajiban. E-Toll tidak memiliki tanggung jawab. Jika terjadi kerusakan, sementara didalam kartu masih memiliki nilai uang, siapa yang bertanggung jawab? Bank? Atau pengelola jalan tol? Pasti semua gak ada yang mau tanggung jawab.
Belum lama saya ke Bandara Soeta. Jalan tol malah macet, padahal sebelum ada kebijakan kewajiban E-Toll jalan toll relatif jauh lebih lancar. Lalu bagaimana jika E-Toll kosong atau kurang? Pilihannya menyusahkan pengendara lain, dengan meminjam dan menyerahkan uang cash. Lalu bagaimana jika yang di belakang ternyata nilainya minim, maka terjadi kemacetan di pintu tol.
Dilain hal, bagaimana jika mengisi e-toll tidak ditemukan, seperti di Bandara Soeta yang hanya bisa di Indomaret dan cuman satu satunya. Gila ini kebijakan pemerintah paling absurd. Wajar kita curiga, E-toll bagian dari usaha pemerintah dalam mengutip uang rakyat tanpa tanggung jawab dan bebas bunga. Karena konsep E-Toll adalah deposit, atas jasa yang belum tentu kita pakai habis sesuai nilai deposit kita.
======
Sebuah cerita sebagai pencerahan untuk seluruh Rakyat Indonesia khususnya Pengguna Jalan Tol
~ copas ~
~ copas ~
E-Toll rusak , uang Rp.800ribu pun ikut lenyap ( Berapa banyak lagi masyarakat yang di rugikan????)
Oleh : Yanto
Pada Hari .kamis Tanggal 5 Oktober 2017, jam 21.05 wib, saya bertugas di gerbang tol kali malang 1.,ada pengguna jalan tol (mobil expedisi), mencoba membayar pake kartu e-toll... ternyata chip yg ada di kartu rusak tidak terbaca sehingga E - Toll tersebut tidak bisa di gunakan, dengan muka sedih supir ekspesisi tersebut bilang pada saya".. padahal kemarin saya habis top up /isi ulang sebesar Rp.800rb pak,trus ini uang yg ada di e-toll bisa di ambil ga pak..?, tanya sopir tersebut.. dengan muka sedih . Lalu saya menjawab dengan sangat menyesal tidak bisa...
Pertanyaan saya :... lalu kemana ya uang yang ada di dalam kartu E-Toll tersebut ??????" Tanya ke langit ??
AM
Komentar
Posting Komentar